Minggu, 05 Mei 2013

TERIMA KASIH DISPENDUK MALANG


Belum ada satu bulan ini KTP ( kartu tanda penduduk ) saya dan keluarga sudah saya peroleh, dan tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Dispenduk Kota Malang, Camat Blimbing dan Kelurahan Purwantoro atas pelayannanya, terlei lagi pengurusan KTP ini bisa dilakukan oleh anggota keluarga (anak saya). Ini namanya pelayanan yang berubah.
Saya dan keluarga sekarang sudah menjadi keluarga Arema, yang tinggal di Malang. Pilihan Malang sebagai tempat tinggal saya yang terakhir insyaallah, antara lain, kota Malang bukan asing bagi saya, disamping dekat dengan tanah kelahiran saya di Desa Talun Blitar (jaraknya dari Malang kurang lebih 60 km ke arah Blitar), suhu udara masih relatif dingin dan bersih dibanding Surabaya, lingkangan pergaulan antar warga relatif  familier,  bahan pokok masih relatif murah, dengan dengan kampus UB (yang kebetulan anak no 2 masih kuliah disana), akses jalan ke jurusan utara, selatan barat dan timur masih terjangkau dan dekat dengan alat transportasi, angkot, bus, kereta api apalagi berkendara sendiri. Ya efisiensi lah. baik efisiensi ibadah akherat maupun dunia.
Kota Malang memang berbeda jauh dengan saat saya meninggalkan kota ini, (ya kebetulan saja saya salah satu alumnus FHPM Univ Brawijaya tahun 1984). Bangunan Kota seperti gedung gedung, sarana dan prasarana, sekolah, ibadah, media, tempat tempat perbelanjaan, tempat penginapan dan hotel hotel tumbuh dengan fasiltas bintang dan bahkan kulinernya pantas dan layak untuk diperhtungkan sebagai distinasi wisata City Tour. 
Tidak salah juga kota Malang disebut sebagai kota pendidikan, sebab paling tidak ada 6 Perguruan Tinggi Negeri (mis UB, UM, Politeknik, UIN, Poltekes, ) dan puluhan Perguruan Tinggi Swasta yang kesohor disamping SMA Negeri, SMA Swastanya yang tak terhitung. Kecenderungan orang tua menyekolahkan anak2 nya di Malang antara lain. pertama kualitas pendidikan secara nasional dapat disejajarkan dengan sekolah sekolah yang ada diibukota Provinsi, seperti Surabaya, Bandung, Yogyakarta dan Jakarta dst, disamping biaya hidup di kota Malang masih relatif paling murah dibanding kota kota pelajarlainnya. Dan ini masyarakat Arema relatif  familier alias welkam dengan pendatang baru.
Pilihan sebagai city tour, kota Malang juga relatif lebih lengkap dibanding dengan kota besar, sebab mulai wisata belanja, wisata gunung/alam, wisata kuliner dan bakan wisata sejarahpun masih dalam jangkauan yang sangat dekat tak lebih 1/2 jam dari  alon2 kota Malang.
Yang satu ini, yang jarang ada dikota kota besar lainnya di Indonesia, yaitu dukungan fanatisme terhadap club sepakbola yang terkenal itu AREMA, dimana sudut2 kota terdapat distro2 sovenir /gift yang bercirikan warna khas biru AREMANIA banak kita temui.
Tentang bahasa gaul, seperti Jakarta dengan aksen Betawinya, bahasa Gorontalo dengan aksen Menadonya,  Malangpun tak kalah dengan itu dengan bahasa walikan (kebalikannya) cirinya bukan KERA NGALAM atau GENARO NGALAM kalau gak ngerti bahasa walikannya.
Dengan resmi sebagai warga Malang, pantas kalau saya menyampaikan SALAM SATU JIWA.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar