Rabu, 27 Maret 2013

BANDUNG DULU DAN SEKARANG





BANDUNG DULU DAN SEKARANG


Teman saya, seorang pegawai kantoran di Surabaya, ketika kami sama-sama sebuah acara Dinas di Bandung, mengomel-ngomel melihat kemacetan parah setelah 20 menit lepas dari pintu tol Cimahi sampai di Jalan Terusan Pasteur. Ratusan kendaraan pada jam-jam  kantor  beradu cepat untuk keluar masuk kota Bandung. Jalan di depan mal BTC, waktu itu dari Jalan Terusan Pastur sampai Gedung Sate tempat kami berkunjung menempuh waktu lebih 1 jam.  Temen yang lain menimpali Ah payah, Pak, gak ada jalan pintas lain yang lebih cepat sampai kantor. Kondisi seperti ini sebenarnya sudah berlangsung sejak lama, namun tetap saja tidak ada perubahan yang berarti hingga kini. Teman saya terus saja mengomel, maklum perjalan an dari Bandara Sukarno Hatta ke Bandung menggunakan perjalanan darat pas diujung tol Cipularang Padalarang kendaraan troble kanpas kopling kebakar, alhamdullillah atas kebaikan mobil bak /pic up jasa marga diantar sampai di depan pintu Gedung Sate, pantas saja temen-temen pada stress.


gaya didepan rumah mode jl Setiabudi Bandung
Bandung sekarang makin semrawut saja, semrawut lalu lintasnya (banyak angkot yang ngetem seenaknya), ya semrawut pedagang kali limanya, ya semrawut papan reklamenya. Sudah semrawut, kumuh lagi. Beda jauh banget dengan Surabaya, meskipun kotanya panas tetapi lebih teratur.banyak penghijauan atau kalau boleh berlebihan sekarang mestinya Kota Surabaya yang harus disebut Kota Kembang bukan Kota Bandung sekarang.
Sebenarnya saya dulu lama tinggal di Bandung 3 tahun SMA tahun 1974 tamat dan kebetulan istri saya orang Bandung,  terus hampir tiap tahun lebih dari sekali ke Bandung dan 25 tahun  tinggal di Surabaya dan sekarang menetap di  Malang.
Tahun 1972-1974 kota Bandung hawanya sangat dingin yang kalau sekolah kalau gak pakai jaket ya keedinginan, kebetulan saya tinggal di Daerah Geger Kalong Girang ( tepatnya lokasi Darut Tauhidnya KH Abdullah Gymnastiar sekarang), untuk transportasi ke dari Ledeng (Jl Setyabudi - Stasiun Bandung) masih lancar cenderung sepi, ya saya masih menikmati dinginnya kota Bandung BENAR BENAR KOTA KEMBANG dan bandingkan dengan sekarang,  Bandung tak sedingin dan setertib dulu
Sepertinya kemacetan itu dimulai tahun akhir tahun 70 an awal 80an dengan pembangunan lingkar selatan betahun tahun tak kunjung selesai.
Kemacetan adalah salah satu masalah di kota Bandung dan  kemacetan  bukan pada hari-hari kerja, tetapi jug pada hari Sabtu dan Minggu ketika turis lokal dari Jakarta menghabiskan waktu liburnya ke Bandung untuk ber-wik-en, berpelesir, makan-makan dan belanja-belanja. Kalau sudah datang hari Sabtu, banyak warga kota seperti saya malas keluar rumah, sebab mau ke mana-mana macet.

Untunglah walaupun semrawut,  temen-temen masih terhibur dengan banyaknya industri kreatif, kotanya anak muda, busananya yang modis dan trendi, jajanan yang enak, dan tempat yang nyaman untuk belajar (kuliah), menjadi daya tarik orang luar datang ke Bandung berikut tempat tempat yang wajib untuk dikunjungi :









       

Selasa, 26 Maret 2013

PEDA PEPES PEDAS

PEPES PEDA PEDAS

Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
4 ekor ikan peda asin warna merah, seduh air panas,  tiriskan
50 gram kelapa setengah tua parut halus,
4 lembar daun salam
2 batang serai, potong-potong
12 buah cabai rawit utuh
3 tangkai kemangi
daun pisang untuk membungkus

Bumbu Halus:
6 buah cabai merah keriting
5 caberawit
3 siung bawang putih
6 butir kemiri
2 cm kencur
2 lembar daun jeruk purut
1 cm jahe
2 cm kunyit, bakar
1/4 sendok teh garam
2 jempol gula merah


Cara Pengolahan :
  1. Aduk rata bumbu halus, kemangi, dan kelapa parut.
  2. Ambil selembar daun pisang. Letakkan daun salam dan serai. Sendokkan campuran kelapa parut. beri ikan peda dan cabai rawit. Tutup lagi dengan campuran kelapa.
  3. Bungkus pepes. Semat kedua ujungnya dengan lidi.
  4. Kukus 45 menit di atas api sedang sampai matang.
  5. Bakar sampai harum.( Bakar pepes di atas bara arang untuk aroma yang lebih harum.)
SILAHKAN COBA SENSASI PEDASNYA

SAYUR LODEH EKSTRA PEDAS


SAYUR LODEH EKSTRA PEDAS


SAYUR LODEH  tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan sayur lodeh masakan asli Indonesia ini. Sayur lodeh memang sudah menjamur di Indonesia, hampir semua tempat dari sabang sampai merauke tentunya tahu sayur lodeh bahkan diwarung-warung pinggir jalanpun kebanyakan juga menyediakan sayur lodeh sebagai salah satu sayur andalan mereka.

Banyak cara untuk membuat sayur lodeh, hal ini dikarenakan setiap daerah di Indonesia mempunyai cita rasa lidah yang berbeda-beda namun kali ini Resep Sayur Lodeh  yang saya tulis di sini adalah Resep Sayur Lodeh cita rasa  Jawa nan Pedas ala SOEROTO

Cara MEMBUAT SAYUR LODEH CEMPLANG CEMPLUNG

Bahan Dasar Membuat Sayur Lodeh :

  • 1/4 kg iga sapi
  • tempe malang potong dadu
  • kacang merah ( kacang tolo jawa) rebus setengah matang
  • 1 ons petai yang sudah dikupas
  • 5 buah cabai hijau, 5 cabe merah potong2 1/2 cm
  • 250 ml santan cair
  • 500 ml santan kental
  • 2 cm lengkuas, geprek
  • 2 lembar daun salam
  • garam dan gula jawa sesuai selera
  • 7 buah bawang merah rajang halus
  • 4 siung bawang putih rajang halus
  • 1/2 sendok teh terasi
  • cabe rawit hijau 1 1/2 ons
  • caber rawit merah 1 1/2 ons
  • Cara Membuatnya :
  1. Rebus iga sapi setengah matang, masukan bahan dan semua bumbu bumbu ( kecuali cabe merah, cabe hijau, petai ) dan direbus dengan  santan encer  hinga setengah matang.
  2. Masukan cabe hijau, cabe merah, petai dan santan kental (kanil),
  3. Terus aduk hingga semua bahan matang. dan siap disajikan
SILAHKAN COBA DAN RASAKAN SENSASI PEDASNYA

Senin, 25 Maret 2013

JALAN JALAN KE NEGERI KANGURU


JALAN DAN JAJAN KE PERTH

Jalan jalan dan jajan di wilayah Nusantara, Alhamdulillah saya mungkin lebih sering dibanding -temen lain yang masih belum diberi kesempatan  yang sama untuk menikmati asyiknya perjalanan dan tempat tempat rekreasi dan jajanan khas di luar wilayah Jawa Timur apalagi dibiayai kantor. Mungkin separuh Provinsi di Nusantara ini paling tidak sudah pernah saya kunjungi paling lebih dari sekali.
Ya saya di tempat kerja baru saya tinggalkan  boleh dikatakan sebagai pemandu  kerja studi banding sekaligus pemandu wisata bagi temen-temen dan bapak2 atasan atau kalau di biro perjalanan sebagai Tour
Guide atau Tour Leader atau Juru Antar, ya juru antar, kemanapun mereka pergi saya harus mengetahui  dan mengantarnya, maklumlah walaupun acaranya padat disela-sela waktu yang ada, saya manfaatkan sepenuhnya, misalnya malam hari atau pagi hari setelah sholat subuh, saya berburu sendirian untuk memperoleh sebanyak mungkin obyek wisata pantai, wisata danau, wisata pegunungan wisata rokhani, termasuk wisata belanja dan kulinernya dan tak lupa   informasi tentang budaya lokalnya, maksudnya antara lain memudahkan temen-temen atau bapak bapak sewaktu waktu ngajak shoping atau sekedar ngopi. Kebiasaan itu  saya lakukan termaasuk ke Luar Negeri : Australia, Arab Saudi, Eropa, Inggris dan Singapura (yang penting jangan lupa KTP Luar Negeri adalah Paspor Uang dan Kalkulator).
Kejadian menarik dan sok bisa bahasa Inggris, waktu itu saya salah satu peserta yang ditugas belajarkan oleh kantor untuk mengikuti pelatihan Quantum Learning di Perth Australia, walaupun waktumya agak lama kurang lebih 10 hari, seperti biasa saya ingin manfaatkan waktu, jalan jalan di kota Perth, ya masih pagi masih jarang sekali orang lewat, hanya satu dua orang atau mobil pembersih jalan atau mungkin semacam   "Mister pure water one pieces",  setelah beberapa uang koin saya taruh di atas etalase kasir, dia memilih uang yang cukup untuk pembelian itu sekaligus, memberikan roti dan air putih dalam botol.
kota PERTH (post card)
Petugas Kebersihan Kota. Ya seneng ya nggumun (heran), wong jalan koq di pel (eh disapu), ya tentu bersih sekali. Saking jauhnya saya jalan sendirian rasanya kog laper dan haus waktu itu jalan kaki kurang lebih 2 jam,     diseberang jalan cofeshopp, saya ingin beli sepotong roti coklat yang kebetulan ada harganya (dollar Australia tentu) dan tak lupa bawa kalkulator mudah2 saja, dan celakanya untuk soft drinknya belinya harus pakai koin dan waktu itu saya belum familiar beli pakai koin, karena saya ingin air putih maka saya beranikan untuk membeli dengan mengatakan :

Sedikit demi sedikit roti saya nikmati, tak terasa tenggorakan penuh (cegukan istilah jawa), segera saya ambil air disebelah dan saya minum. Sampai mulut dan tenggorokan koq air putih Australia sambil berfikir, koq rasanya krenyes=krenyes nyegrak di tenggorokan, ah gak mungkin kalau air kadaluarsa, atau si Mister salah ambil soalnya orang luar negeri itu disiplin dan relatif jujur. Dalam perjalanan pulang ke hotel sambil merasakan perut   sedikit sakit mulas. Didepan hotel sudah menyapa Tour Guide nya pelatihan yang orang asli Indonesia sebagai part timer tour guide, yang sebenarnya orang itu sedang menyelesaikan S2 nya di Australia.
Dalam kesempatan ngobrol, saya tanyakan soal air putih itu, ternyata saya yang salah dan bodoh kenapa : Air putih itu namanya meneral water bukan pure water, kalau yang pure water itu namanya soda, O GITU THO,  pengalaman sok bisa bahasa Inggris
Maklumlah. 
Untuk perjalanan jalan dan jajan sementara kita potong dulu, ....dan  menjelang pensiun sayan berfikir :kapan saya punya mobil baru dengan modal dan kemampuan yang tersedia,... pilihannya ya  kredit kemudian direntalkan, .....sekarang sudah lunas,  usaha Alhamdullillah masih berjalan, dengan berbekal pemandu jalan dan jajan dikantor ,  coba- coba berbagi dengan  masyarakat umum, inilah salah satunya :

RENTAL MOBIL

Avanza 
elf  12 penumpang

Harga Sewa Mobil di Malang - Surabaya

Berikut harga sewa mobil di Surabaya dan di Malang. Paket harga rental mobil di Surabaya dan Malang berikut ini sudah termasuk driver/supir dan belum termasuk BBM, Parkir, Tol atau Feri (jika ada), Penginapan (jika luar kota lebih dari 24 jam).
Daftar Harga Sewa Mobil Surabaya Tujuan Dalam Kota SurabayaPer 1 Januari 2013
Mobil
Per 12 Jam
Per Day
 Daihatsu Xenia
Rp. 300.000
Rp. 325.000
 All New Xenia
Rp. 325.000
Rp. 350.000
 Avanza
Rp. 325.000
Rp. 350.000
 All New Avanza
Rp. 325.000
Rp. 350.000
 Toyota Innova
Rp. 375.000
Rp. 400.000
 Honda City
Rp. 325.000
Rp. 350.000
 Vios
Rp. 250.000
Rp. 275.000
 Honda Jazz
Rp. 375.000
Rp. 400.000
 Estilo
Rp. 250.000
Rp. 275.000
 Visto
Rp. 250.000
Rp. 275.000
 Picanto
Rp. 250.000
Rp. 275.000
 Trajet
Rp. 300.000
Rp. 325.000
 ELF
Rp. 575.000
Rp. 600.000
 Pregio
Rp. 525.000
Rp. 550.000
 Travello
Rp. 525.000
Rp. 550.000
 Luxio
Rp. 325.000
Rp. 350.000
 Grand Max
Rp. 300.000
Rp. 325.000
Keterangan:
Harga Per 12 Jam: Termasuk Mobil & Driver
Harga Per 24 Jam: Termasuk Mobil & Driver. Makan dan Penginapan Driver Ikut Penyewa
Harga Di atas berlaku untuk Weekday: Hari Senin – Kamis
Harga Di atas belum termasuk: BBM, Parkir, Tol dan Ferry (jika ada)
Overtime: 10%/Jam
Daftar Harga Sewa Mobil Surabaya Tujuan Dalam Kota Surabaya
- Khusus Weekend -
Per 1 Januari 2013
Mobil
Per 12 Jam
Per Day
 Daihatsu Xenia
Rp. 325.000
Rp. 350.000
 All New Xenia
Rp. 375.000
Rp. 400.000
 Avanza
Rp. 350.000
Rp. 375.000
 All New Avanza
Rp. 375.000
Rp. 400.000
 Toyota Innova
Rp. 425.000
Rp. 450.000
 Honda City
Rp. 350.000
Rp. 375.000
 Vios
Rp. 275.000
Rp. 300.000
 Honda Jazz
Rp. 425.000
Rp. 450.000
 Estilo
Rp. 275.000
Rp. 300.000
 Visto
Rp. 275.000
Rp. 300.000
 Picanto
Rp. 275.000
Rp. 300.000
 Trajet
Rp. 325.000
Rp. 350.000
 ELF
Rp. 675.000
Rp. 700.000
 Pregio
Rp. 575.000
Rp. 600.000
 Travello
Rp. 575.000
Rp. 600.000
 Luxio
Rp. 350.000
Rp. 375.000
 Grand Max
Rp. 325.000
Rp. 350.000

Keterangan:
Harga Per 12 Jam: Termasuk Mobil & Driver
Harga Per 24 Jam: Termasuk Mobil & Driver. Makan dan Penginapan Driver Ikut Penyewa
Harga Di atas berlaku untuk Weekend: Hari Jum’at – Minggu
Harga Di atas belum termasuk: BBM, Parkir, Tol dan Ferry (jika ada)
Overtime: 10%/Jam
Tarif (Sewa Mobil + Driver) Di luar Jawa Timur : Kontak Kami / SMS
Harga Sewa Mobil Surabaya untuk Drop Off Tujuan : Denpasar, Kuta, Sanur, Bali
Avanza / Xenia: Rp. 1.600.000,-
Kijang Innova : Rp. 2.300.000,-
Harga termasuk : Mobil, Driver, Makan Driver, Break Time 2x, Ferry 2x, BBM, Tol, Parkir
Harga Sewa Mobil dari Surabaya  untuk Drop Off Tujuan : Jakarta
Avanza G / Xenia Xi : Rp. 2.500.000
Kijang Innova : Rp. 2.750.000
Harga termasuk : Mobil, Driver, Makan Driver, Break Time 2x, BBM, Tol, Parkir

Lain-lain:
  1. Khusus KIA Pregio : Contact Us
  2. Khusus Mobil Pickup atau Box Espass / L 300 : Contact Us
  3. Khusus Mini Bus atau Bus : Contact Us
  4. Khusus ke Jember, Bondowoso, Situbondo, Magetan, Pacitan, Bromo dan Banyuwangi : Contact us
  5. Untuk semua paket BBM + TOL + PARKIR ditanggung Penyewa atau sesuai kesepakatan
  6. Untuk makan dan penginapan supir dapat kita hitungkan dan di jadikan satu dengan paket sewa mobil + driver
  7. Harga berlaku selama persediaan masih ada, dan dapat berubah sewaktu – waktu tanpa ada pemberitahuan.
  8. Harga tidak berlaku untuk user yang pada saat sewa mobil melakukan perubahan paket (switching paket)
Hubungi Operator Kami (24 Hours)
cukup CALL/SMS : 081805050750
soeroto1@yahoo.com
soeroto1@gmail.com
(awas hati-hati  jasa rental & travel online )

Minggu, 24 Maret 2013

TELOR CEPLOK


Telor Ceplok


Bosen dengan hari hari sarapan dengan telor ceplok, coba sedikit kreatif telor ceplok bumbu ala Soeroto

Bahan :
Telor ayam  atau telor asin yang masih mentah.

Bumbu2

Cabe rawit 3 buah
Cabe Merah 1 buah
Bawang Putih 3 Siung
Kemiri 3 buah
Kencur 1 pt kecil
Laos
Daun Jeruk purut 1 lembar
Daun Salam 1 lembar
Garam secukupnya
Gula merah secukupnya

Bumbu bumbu tumbuk sampai halus, tumis dengan api yang sedang2, kalau  sudah berbau harum masukan santan kelapa 1/4 liter santan kental. Aduk terus jangan sampai kuah pecah. ceplok telor satu persatu dengan jeda waktu 2-4 menit (untuk menghindari telor satu dengan lainnya tidak dempet), setelah 5 menit diangkat, dan sajikan ( Lumayan tambah variasi untuk sarapan pagi Silahkan coba )



SOTO

Soto


Siapa tak kenal dengan kuliner  yang satu ini,  Soto memang banyak ragam dan jenisnya, dari asalnya, ada soto madura, soto lamongan, soto kediri, soto Blitar, Soto Jombang,  soto kudus, soto tegal, Soto Banyumas, soto Bandung, Soto Betawi,  soto Padang, Soto Medan, Soto Makasar, soto Banjar, sementara dari spesifikasi rasa ada soto Pak Sadi (outletnya ada di Australia dan Belanda), soto Kemang, soto Lombok (di Jalan Lombok Malang), Soto kuali (tembikar), dan mngkin masih banyak lagi,  sedangkan bahannya biasanya dari daging sapi, daging kerbau dan ayam dan kambing (Malang Raya) dengan kuahn ada yang pakai santan atau tidak dan ada  yang paling menonjol adalah bumbu lengkap dapur misalnya, jahe, mrica dengan cara penyajian yang berbeda-beda. Soto bisa dihidangkan dengan koyah dan berbagai macam lauk, tempe, usus, telor puyuh,   kerupukperkedel, emping melinjo,  saus kacang, dan lain-lain.

Konon Soto bukan asli Indonesia, makanan Cina bernama ‘caudo’. Dalam buku “Nusa Jawa: Silang Budaya”, Dennis Lombard menulis bahwa soto pertama kali populer di daerah Semarang. Dari ‘caudo’ lalu berganti menjadi ‘soto’, sementara orang Makasar menyebutnya ‘coto’ dan orang Pekalongan memberi nama ‘tauto’.
Menurut kajian antropolog dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Lono Simatupang, soto merupakan campuran dari berbagai tradisi. Pengaruh budaya lokal dan asing menjadi satu di dalam sebuah mangkuk. Mie atau soun misalnya, berasal dari tradisi Cina. Negeri Cina mempunyai teknologi untuk membuat mie atau soun, selain itu sejarah panjang Cina tidak terlepas dari makanan tersebut.
Ada juga pengaruh dari negeri lain seperti India. Beberapa soto menggunakan kunyit, seperti kari, makanan khas dari India. Koya, serbuk yang sering ditambahkan pada soto, juga ditemukan di lontong cap go meh dari budaya Tionghoa. Koya adalah serbuk yang terbuat dari santan kelapa yang dikeringkan. Koya juga menambah rasa dan tekstur pada soto.
Jejak budaya Tionghoa lain yang bisa ditemui pada soto adalah irisan bawang putih. Pada budaya masakan Jawa biasanya yang digunakan adalah irisan bawang merah, digoreng kering dan dipakai sebagai kondimen. Penggunaan bawang putih misalnya terlihat jelas pada masakan Tionghoa peranakan di Pontianak. Penggunaan alat makan juga ternyata akulturasi dari negeri Cina. Sendok bebek dan mangkuk diduga alat makan yang dibawa dari Cina.
Proses penyebaran soto di tanah air seiring dengan penyebaran manusia. Soto ternyata dapat diterima dengan baik oleh lidah masyarakat lokal di berbagai daerah di Indonesia. Penyebaran ini diikuti upaya lokalitas dari daerah masing-masing. Karena itu kita mengenal berbagai jenis soto di tanah air.

Resep Soto Daging

Walaupun tidak harus, daging sapi sangat cocok digunakan untuk membuat soto. itulah sebabnya mengapa berbagai aneka resep soto pasti lebih mengutakan sapi daripada daging dari hewan yang lain. Walau begitu jika anda tidak dilarang untuk mengganti dengan daging yang lain.
Bahan Utama Soto :
  • 20 gr daging sapi has dalam,potong dadu
  • 20 gr babat sapi,potong dadu
  • 20 gr usus sapi,potong dadu
  • 3 sdm minyak goreng untuk menumis
  • 500cc air
Bahan isi:
  • 30 gr tauge, rendam dengan air panas
Pelengkap :
  • Nasi putih, air jeruk nipis, kecap manis, kerupuk udang, sambal.
Bumbu Halus:
  • 2 siung bawang merah
  • 3 cm kunyit,bakar
  • 3cm jahe
  • 1/4 sdt garam
  • 50 gr ikan bandeng tanpa tulang,goreng
  • 3 ekor udang,buang kepala dan kulit
  • 1 siung bawang putih
  • 1/4 sdt jinten,sangrai
  • 1/2 sdt lada
  • 3 buah cengkeh
Bahan taburan:
  • 1 sdm irisan daun bawang
  • 1/2 sdm irisan daun kucai
  • 2 sdm bawang merah goreng
  • 1/2 sdm kecambah pendek mentah
  • 1/2 sdm rajangan kubis
Cara Membuat Soto Daging Sapi
  1. Siapkan wajan. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus hingga matang dan harum. Aduk terus hingga bumbu mengering. Angkat.
  2. Siapkan panci. Didihkan air. Masukkan potongan daging sapi da bagian lainnya. Rebus hingga air mendidih dan daging sapi setengah empuk (+/- 30 menit) diatas api kecil, buang buih yang terdapat pada kuahnya.
  3. Masukkan bumbu halus. Rebus hingga bumbu meresap +/- 15 menit. Aduk rata. Angkat.
Soto ini disajikan dengan cara : siapkan mangkuk hidang. Masukan bahan isi, siram dengan kuah dan potongan daging sapi. Bari bahan tabur seperti seledri dan bawang goreng. Sajikan panas dengan pelengkap.

Soto Blitar ala Soeroto :

Dari bahan dan bumbu bumbu di atas tambahkan santan kelapa yang tidak terlalu kental dari 1/4 buah kepala. Lalu taburkan taburkan parutan kasar kelapa  yang sudah digoreng dan daun kucai potong kecil2(bukan seledri), kecambah kecil dan rajangan kubis..
Atau kalau gak mau repot cukup dengan bumbu instan soto daging tambahkan santan encer secukupnya.

Untuk sambalnya, cabai rawit merah dan hijau  biarkan tangkainya  dengan bawang putih direbut 5-10 menit (yang penting sudah layu) lalu tumbuk diberi garam dan sedikit air. 

SILAHKAN DICOBA

TEMPE

TEMPE


Asal-usul

    

Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal dari Cina atau Jepang, tempe berasal dari Indonesia. Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata "tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.
Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.

Tempe di Indonesia

Tempe goreng
Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.[11]
Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia II berhasil selamat karena tempe. Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.
Namun, nama 'tempe' pernah digunakan di daerah perkotaan Jawa, terutama Jawa tengah, untuk mengacu pada sesuatu yang bermutu rendah. Istilah seperti 'mental tempe' atau 'kelas tempe' digunakan untuk merendahkan dengan arti bahwa hal yang dibicarakan bermutu rendah karena murah seperti tempe.Soekarno, Presiden Indonesia pertama, sering memperingatkan rakyat Indonesia dengan mengatakan, "Jangan menjadi bangsa tempe." Baru pada pertengahan 1960-an pandangan mengenai tempe ini mulai berubah.
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan tempe di Indonesia.[14] Plastik (polietilena) mulai menggantikan daun pisang untuk membungkus tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti) mulai menggantikan laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat peran serta Kopti yang berdiri pada 11 Maret 1979 di Jakarta dan pada tahun 1983 telah beranggotakan lebih dari 28.000 produsen tempe dan tahu.
Standar teknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia dan yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai didefinisikan sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan kapang Rhizopus sp., berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas tempe".

Tempe di Luar Indonesia

Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.
Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Sementara itu, tempe populer di Amerika Serikat setelah pertama kali dibuat di sana pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa, orang Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe.[ Di Jepang, tempe diteliti sejak tahun 1926 tetapi baru mulai diproduksi secara komersial sekitar tahun 1983. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.

Keripik tempe atau Kripik Tempe merupakan Makanan gurih dan renyah yang dibuat dari tempe tipis yang dicelupkan adonan tepung kemudian digoreng garing. Keripik tempe dikenal diberbagai daerah di indonesia seperti Keripik tempe bandung, kripik tempe malang dan Kripik tempe banyumas. Rasanya gurih dan renyah, cocok sekali buat cemilan bahkan lauk pauk. Apalagi kandungan protein yang ada pada kedelai sebagi bahan utama membuat kripik banyak mengandung protein sehingga keripik tempe  baik untuk dikonsumsi.
Kripik tempe sebagai oleh oleh biasa ditemukan di tempat tempat wisata sampai toko oleh oleh. Selain itu keripik tempe juga di jual di warung warung sampai pasar tradisional. Memang keripik tempe ini sangat merakyat dan disukai semua kalangan. Keripik tempe dapat bertahan cukup lama serta cara pembuatan keripik tempe juga relatif mudah. Sehingga Usaha keripik tempe ini pun berkembang dan menjadi lahan bisnis yang cukup menguntungkan. Kripik tempe banyak di produksi oleh industri rumahan.
Meskipun mudah dibuat, supaya hasil kripik tempe tetap gurih dan renyah, dalam pembuatannya perlu kebersihan dan ketelitian. Pemilihan bahan baku kripik tempe yang baik menjadi kunci sukses agar kualitas keripik bisa maksimal. Minyak untuk menggoreng haruslah minyak baru, sebaiknya tempe diiris ketika kita akan menggorengnya saja, karena jamur tempe dapat berkembang cepat jika dibiarkan lama yang mengakibatkan keripik tempe kurang gurih.
Kripik tempe renyah
 Untuk lebih jelasnya berikut resep cara membuat keripik tempe renyah.
Bahan Membuat Keripik Tempe
5 kg Tempe ( Iris tipis )
0,5  kg Tepung beras 
1 kg Minyak goreng / Minyak kelapa
1/2 sdm Ketumbar 
5 gram Kemiri
3 siung Bawang putih
Kapur sirih secukupnya
Santan secukupnya
Garam secukupnya
Cara membuat keripik tempe renyah
  • Gerus bumbu ketumbar, bawang putih dan kemiri sampai halus
  • Campurkan tepung beras dengan kapur sirih kedalam baskom kemudian tambahkan bumbu yang telah dihaluskan, aduk sampai rata tambahkan sedikit garam. 
  • Selanjutnya masukan santan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga tercipta adonan yang encer.
  • Celupkan tempe yang diiris tipis kedalam adonan. Kemudian goreng pada minyak panas sampai matang dan kering. Angkat dan tiriskan.
  • Biarkan dingin, Simpan keripik tempe dalam plastik atau toples kedap udara agar lebih tahan lama.
Tidak terlalu sulit bukan membuat keripik tempe ini, anda bisa mencobanya sendiri dirumah dan siapa tahu bisa menjadi peluang usaha anda.

KRIPIK TEMPE MALANG
PESAN ANTAR
HUB CALL/SMS 081 80 50 50 750
soeroto@gmail